DIKTAT
|
Bimbingan konseling Karier
Disusun Oleh
MARLEN KAKISINA
1520144014
Jurusan Pastoral Konseling
Sekoah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri
Ambon
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Maha Esa, karena atas cinta kasih-Nya sehingga penulis boleh ada di saat ini
dan dapat menyelesaikan diktat dengan judul “Bimbingan Konseling Karier” dengan
baik walaupun masih banyak kekurangan yang ada pada diktat ini.
Diktat ini penulis buat untuk membantu mahasiswa pada
jurusan Pastoral Kinseling dan Bimbingan Konseling mempelajari model bimbingan
karier baik sebagai referensi teori, maupun aplikasi dalam layanan bimbingan
dan konseling.
Terima kasih penulis haturkan pada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan diktat ini, terutama para penulis buku
bimbingan dan konseling yang bukunya penulis pakai sebagai rujukan, sehingga
diktat ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sungguh bahwa buku ini belum sempurnah,
untuk itu penulis berharap kritik, saran, dan permohonan maaf dari para
pembaca.
Demikian diktat ini penulis buat semoga diktat ini
bermanfaat dalam rangkah meningkatkan kinerja, kompetensi, dan hasil yang
maksimal dalam layanan bimbingan dan konseling. Amin.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah bimbingan karier di masa lampau sering kali
diartikan sebagai Vocation Guidance
atau bimbingan jabatan. Sedangkan kalau disimak lebih mendalam pengertian
Bimbingan Karier dengan bimbingan
jabatan mempuyai makna yang jauh berbeda serta memiliki ruang lingkup yang
berbeda pula.
Bimbingan Karier lebih menitikberatkan kepada perencanaan
kehidupan, yang terlebih dulu haruslah mempertimbangkan potensi-potensi diri
yang dimiliknya serta lingkungan sekitar agar mereka memperoleh dan memiliki
pandangan yang cukup luas dari pengaruh dari berbagai peranan positif yang
layak dilaksanakannya dalam masyarakat. Sedangkan bimbingan jabatan atau
bimbingan vocational lebih menekankan pada bentuk layanan yang berpusat
memberikan informasi.
Istilah Bimbingan Karier mengandung konsep yang luas.
Bila bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang sangat mnentukan
pekerjaan tertentu, Bimbingan Karier menitikberatkan kepada perencanaan
kehidupan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan diri dan lingkungannya agar
dia memperoleh pandangan yang lebih luas mengenai pegaruh dari segala yang
layak dilaksanakannya dalam masyarakat yang punya peranan positif.[1]
A.
LATAR
BELAKANG BIMBINGAN
Adanya bimbingan karena lima factor yang
mendorong pemunculannyayaitu :
a.
Kehidupan
demokrasi, bahwa setiap individu mempuyai kebebasan dalam menentukan arah serta
tujuan hidup. Oleh karena itu, setiap individu berhak memiliki dan menentukan
pendidikan, dan pekerjaannya
b.
Perbedaan
individual, bahwa setiap individu yang satu berbeda dengan yang lainnya.
Berbeda dalam perilakunya. Begitu pula dalam penyesuaiannya. Oleh Karen aitu,
diperlukan bimbingan yang sesuai dengan keunikan individu yang bersangkutan
c.
Perkembangan
norma dan nilai hidup, bahwa tidak semua dan tidak selamanya individu dapat
menyesuaikan norma dan nilai hidup yang dianut oleh lingkungannya. Norma yang
baru diautnya, sering tidak sesuai dengan norma sebenarnya. Maka sering terjadi
konflik norma pada diri individu;lebih lagi pada masa transisi yaitu pada masa
remaja
d.
Masa
perkembangan anak, yaitu terdapatnya masa perkembangan individu yang tidak
lazim yang memerlukan pemahmannya secara individual
e.
Perkembangan
industry, bahwa d dalam lajunya perkembangan industry yang modern, diperlukan the right man on the right job. Maka
untuk kebutuhan hal tersebut, perluya individu memahami kemmapuan mengenai
dirinya , dan kondisi serta persyaratan pekerjaan yang akan dimasukinya.
B.
SIAPAKAH
YANG DAPAT MELAKSANAKAN BIMBINGAN KARIER
Bidang bantuan yang dtangani di dalma
program bimbingan karier adalah mengenai bimbingan karier.Oleh karena itu,
salah satu subprogram adalah program bimbingan karier adalah bimbingan karier.
Dalam pelkasanaan bimbingan karier diantaranya penyampaian buku paket bimbingan
karier, menulis bahwa: dengan paket bimbingan karier ini, bimbingan itu
diharapakan dapat dilaksanakan bukan saja oleh petugas pembimbing dan
penyuluhan, tetapi juga oleh para guru bidang studi yang berperan sebagai
fasilitator.[2]
C.
SEJAK
KAPAN BIMBINGAN KARIER ITU MULAI DILAKSANAKAN
1.
Secara
informal
Baik di Negara
yang sudah lama maju dan berkembang, maupun di Negara kita Indonesia, adanya
bimbingan karier ini bersamaan dengan kelahiran generasi manusia.
2.
Secara
formal
Bimbingan karier
ini telah dilaksanakan oleh guru sejak adanya pendidikan formal.Sekalipun
mungkin pada waktu pertama kali diberikan, hanya sebagai tugas sambilan dan
coba-coba. Para guru mencoba menduga, menerka, bahwa siswa A, berbakat di
bidang X, dan siswa B, berbakat di bidang Y. hal ini, selain berdasarkan data
hasil tes prestasi belajar, ditambah data hasil non tes bahwa hasil pengukuran
tes psikologis, kurag diperhitungkan; ada atau tidak ada. Di lain pihak yang
berperan dalam proses ini adalah teacher
center, yaitu pihak gurulah yang dominan berperan. Bahwa pihak murid tidak
diikutsertakan. Padahal untuk menentukan karier siswa itu sendiri yang akan
menentukan pilihannya.
Dengan adanya bimbingan karier, para
siswa diikutsertakan secara aktif. Bahwa pelengkap data hasil pengukuran Tes
Psikologis (intelegensi, bakat, minat dna kepribadian) sekarang telah tersedia.
Kemungkina ketepatan bimbingan karier, ini mendekati yang sebenarnya.[3]
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
BIMBINGAN KARIER
Pendapat tentang bimbingan karier ini
sebagai berikut:
a.
Bimbingan
karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu
dalam memecahkan masalah karier (pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri
yang sebaik-baiknya dengan masa depannya (BP3K, 1984: 1)
b.
Bimbingan
karier merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti tentang dunia dan
menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja
diluar dirinya, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja
itu, untuk pada akhirnya dapat:
-
Memilih
bidang pekerjaan
-
Menyiapkan
diri untuk bidang pekerjaan
-
Memasukinya
-
Membina
karier dalam bidang tersebut (Rochman Natawidjaja, 1980: 1)
c.
Bimbingan
karier merupakan program pendidikan berupa layanan terhadap siswa agar ia dapat
:
-
Mengenal
dirinya sendiri
-
Mengenal
dunia kerja
-
Dapat
merumuskan apa yang diharapakan dari pekerjaan
-
Dapat
memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya, disamping pekerjaan
untuk mencari nafkah.
d.
Bimbingan
karier membantu siswa dalam proses pengambilan keputusan mengenai karier utama
yang mempengaruhi kehidupannya di masa depan
e.
Bimbingan
karier merupakan salah satu cara pendekatan masalah remaja dan upaya pencegahan
gangguan perkembangan remaja termasuk kenakalan remaja dan penyalahgunaan
obat/narkotika,minuman keras. Program ini memusatkan perhatian pada pemahaman
diri dan lingkungannya, penjernihan nilai-nilai, proses pengambilan keputusan,
keterampilan untuk mengatasi masalah, serta kemampuan melihat dan merencanakan
masa depan
f.
Konsep
bimbingan karie bukan hanya menunjuk kepada bimbingan jabatan atau bimbingan
tugas, tetapi menunjuk pada peran bimbingan karier dalam situasi dimana
seseorang memasuki kehidupan, tata hidup, dan kejadian di dalam kehidupan. Di
samping itu, bimbingan karier secara langsung mengandung arti pengembangan
program, yang berarti berperan dan menghasilkan orang yang telah terdidik,
terutama mengacu kepada masa peralihan sekolah ke dunia kerja dalam mengalami
berbagai kegiatan dan menulusuri berbagai sumber. Secara lebih khusus, program
bimbingan karier terutama berperan membantu individu dalam :
-
Memahami
dirinya
-
Memahami
lingkungan/dunia kerja dalam tata hidup tertentu
-
Mengembangkan
rencana dan kemampuan untuk membuat keputusan bagi masa depannya
Dari keenam pendapat diatas mengenai
bimbingan karier ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam penyampaian pendapat,
namun terdapat persamaan-persamaan mengenai adanya : 1. Bantuan, layanan, cara
pendekatan, 2. Indivdu, seseorang, siswa, remaja, 3. Masalah karier, pekerjaan
(penyesuaian diri, persiapan diri, pengenalan diri, pemahaman diri, dan
pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang
diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang
bersangkutan)
Maka dapat disimpulkan bahwa :
Bimbingan karier merupakan suatu proses
bantuan, layanan, dan pendekatan terhadap individu, (siswa/remaja), agar
individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan
mengenal dunia kerja, merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang
diharapkannya, untuk menentukan pilihannya, dan mengambil suatu keputusan bahwa
keputusannya tersebut adalah yang paling tepat, sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dna tuntutan pekerjaan/karier yang
dipilihnya.[4]
B.
TUJUAN
BIMBINGAN KARIER
Tujuan
bimbingan karier adalah sebagai berikut :
a.
Dapat
menilai dan memahami dirinya terutama mengenai potensi-potensi dasar, minat,
sikap, dan kecakapan
b.
Mempelajari
dan mengetahui tingkat kepuasan yang mungkin dapat dicapai dari suatu pekerjaan
c.
Mempelajari
dan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dan
minatnya
d.
Memiliki
sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja. Artinya, siswa dapat
memberikan peghargaan yang wajar terhadap setiap jneis pekerjaan
e.
Memperoleh
pengarahan mengenai semua jenis pekerjaan yang ada dilingkunganya
f.
Mempelajari
dan mengetahui jenis-jenis pendidika atau latihan yang diperlukan untuk
pekerjaan tertentu
g.
Dapat
memberikan penilaian pekerjaan secara tepat
h.
Sadar
dan akna memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan pada masyarakat
i.
Dapat
menemukan hambatan-hambatan yang ada pada diri dan lingkungannya, dan dapat
mengatasi hambatan-hambatan tersebut
j.
Akan
sadar tentang kebutuhan masyarakat dan negaranya yang berkembang
k.
Dapat
merencanakan masa depannya sehingga dia dapat menemukan karier dan kehidupannya
yang serasi[5]
C.
METODE
PENYAMPAIAN BIMBINGAN KARIER
Metode yang dimaksudkandisini, yaitu
bagaimana cara penyampaian dn cara penyajian bimbingan karier tersebut, selain
metode-metode yang sudah dikenal seperti ceramah, Tanya jawab, tugas, demonstrasi,
dan sebagainya.
Metode penyampaian yang baru dikenal,
yaitu dengan sistem modul,
inquery-discovery, expository, mastery learning, dan humanistic education.Namun
sebenarnya hal ini merupakan sistem belajar mengajar, yang tidak dapat/tidak
terlepas dari metode-metode penyampaian diatas.
Khusus dalam
penyajian bimbingan karier bagi para siswa, dalam teknik layanan bimbingan
dikenal dengan istilah bimbingan kelompo,
yang mengandung arti sebagai proses
bantuan yang diberikan kepada individu/siswa dengan – melalaui situasi
kelompok. Penyajian ini dipilih atas dasar, bahwa:
1.
Masalah
karier, merupakan masalah umum bagi para siswa. Dengan penyelenggaraan
bimbingan kelompok ini memberikan kemungkina kesempatan pada siswa memperoleh; self-direction, dan self-understanding, serta pengembangan rencana di masa datang
2.
Dalam
bimbingan kelompok ini dapat memilih diantara tiga bentuk, yaitu bimbingan
kelompok yang bersifat informative, aktivitas kelompok, dan penyembuhan
3.
Hasil
bimbingan kelompok ini, merupakan bahan dalam bimbingan individual atau
penyuluhan, khususnya penyuluhan karier[6]
D.
PROGRAM
BIMBINGAN KARIER
Program
bimbingan karier meliputi asas pelaksanaan dan jadwal kegiatan.
1.
Asas
pelaksanaan
a.
Pelaksanaan
bimbingan karier disekolah harus didasarkan kepada hasil penelusuran yang
cermat terhadap kemampuan dan minat siswa serta pola dari jenis karier dalam
masyarakat
b.
Pemilihan
dan penentuan jenis bidang karier didasarkan kepada keputusan siswa itu sendiri
melalui penelusuran kemampuan dan minat serta pengenalan karier dalam
masyarakat, baik karier yang telah berkembang maupun yang mungkin dapat
dikembangkan dalam masyarakat
c.
Pelaksanaan
bimbingan karier harus merupakan suatu proses yang berjalan terus mengikuti
pelaksanaan program pendidikan disekolah, dan sebaiknya juga setelah lulus
sekolah
d.
Pelaksanaan
bimbingan karier harus merupakan perpaduan pendayagunaan setinggi-tingginya
potensi siswa dan potensi lingkungannya
e.
Pelkasanaan
bimbingan karer jangan sampai mneimbulkan tambahan bban pembiayaan yang
berlebihan
f.
Pelaksanaan
bimbingan karier harus menjalin hubungan kerja sama antara sekolah, dengan
unsur-unsur di luar sekolah, dan bersifat saling menunjang fungsi
masing-masing, serta mengarah kepada pencapaian tujuan pembinaan generasi muda
yang diharapkan.
2.
Jadwal
kegiatan
Kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam bimbingan karier sebaiknya tertuangkan di dalam
jadwal kegiatan. Di dalamnya mencakup langkah-langkah: persiapan, meliputi pemberian informasi kepada (siswa, guru bidnag
studi, wali kelas, orang tua siswa, instansi yang diperlukan, atau masyarakat).
-
Menentukan
waktu pelaksanaan bimbingan karier
-
Mengatur
jadwal kegiatan siswa
-
Menentukan
sumber-sumber informasi (orang sumber atau instansi-instansi yang akan
dikunjungi)
Evaluasi/tindak lanjut, bahwa keberhasilan suatu kegiatan perlu
diukur hasilnya atas kegiatan tersebut. Maka hasil kegiatan bimbingan karier
akan diperoleh dari para siswa yang telah mendapat layanan bimbingan karier
tersebut mengenai: Kognitifnya, afektifnya, dan psikomotor dari siswa yang
bersangkutan.
E.
HUBUNGAN
ANTARA HASIL BIMBINGAN KARIER, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN LAPANGAN KERJA
Contoh
hubungan dalam paradigm tersebut adalah hasil bimbingan karier yang diberikan
kepada para siswa SMA, serta keputusan yang akan diambilnya. Sebagia catatan,
bahwa bimbingan karier ini tidak hanya diberikan di SMA, namun juga diberikan
di tingkat SMP dan bahkan diberikan sjak tingkat SD.
Para
siswa SMA melanjutkan pendidikannnya, maupun yang langsung bekerja, tidak
langsung demikian saja tetapi melalui dahulu suatu proses pengambilan
keputusan. Suatu keputusan yang khusus menentukan masa depannya mengenai
pekerjaan yang dipilihnya sangatlah kompleks, memerlukan sebanyak-banyaknya
informasi, pengetahuan, pertimbangan, dan di dalamnya terkandung suatu harapan
dan keyakinan atas apa yang ia telah perbuat. Steven D. Brown menulis sebagai
berikut :
“vocationaldecisionmaking is, the
complex cognitive process by which people organize information about themselves
and their vocational surroundings, deliberate among alternative perspectives
about action, and make a public commitment to action”
Bahwa
hasil bimbingan karier merupakan salah satu input (sejumlah pengetahuan dan
informasi) bagi siswa yang bersangkutan, terutama mengenai informasi keadaan
dirinya, informasi mengenai pendidikan lanjutan, dan informasi mengenai
lapangan pekerjaan.
Baik
keputusan untuk melanjutkan pendidikan, maupun keputusan yang diambil langsung
memasuki lapangan kerja, kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu,
terutama mengenai kemampuan diri (keadaan diri) individu/siswa yang
bersangkutan. Bagi mereka yang langsung memilih lapangan pekerjaan, akan
menilai dirinya sendiri, bidang pekerjaan apa yang cocok baginya. Pertimbnagan
lain kemungkinan ingin cepat berdikari, tidak lagi bergantung pada orang lain.
Dengan
melihat kemungkinan-kemungkinan di atas, maka terdapat empat jalur yang dapat
ditempuh para siswa SMA setelah mereka menamatkan pendidikannya yaitu :
-
Para
siswa langsugn terjun ke lapangan pekerjaan
-
Para
siswa yang mengambil kursus lebih dahulu sebelum bekerja
-
Para
siswa yang melanjutkan pendidikannya ke tingkat Akademi/sarjana muda sebelum
bekerja
-
Para
siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, sebelum memasuki dunia kerja[7]
BAB
III
PERLUNYA
BIMBINGAN KARIER
MENGAPA
BIMBINGAN KARIER ITU PERLU ?
A.
KERANGKA
DAN LANDASAN PEMIKIRAN
Bahwa
tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak seperti
yang tercantum dalam UUD 45, pasal 27 ayat 2.Bahwa pada umunya pribadi-pribadi
dapat berkembang dan dikembangkan dan ingin maju dalam hidupnya. Bimbingan
karier dapat memeberikan dorongan yang positif, merupakan usaha yag sangat
berarti dalam membentuk tenaga kerja masa depan
B.
PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
YANG DIHADAPI
Berbagai
masalah yang kita hadapi, terutama masalah-masalah yang menyangkuttt generasi
muda sebagai generasi penerus bangsa. Ciri yang amat menonjol dari fase
generasi muda ini ialah perannya dalam masa peralihan menuju suatu kedudukan
yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat, antara lain:
-
Kemurnian
idealism
-
Kkkeberanian
dan ketrbukaannyadalam menyerap nilai-nilai dan gagasan baru
-
Semangat
pengabdianya
-
Sponanitas
dan dinamikanya
-
Inovasi
dan kreativitasnya
Remaja banyak yang belum menyadari arti
kerja itu bagi masyarakat, dan lebih luasnya lagi bagi Negara dan bangsa.Juga
tentang bagaimana seharusnya dapat mementingkan karier dalam pekerjaan,
sehingga dapat diberikan promosi.[8]
C.
KETENTUAN-KETENTUAN
DAN TUNTUTAN
Suatu ketentuan adnaya bimbingan karier relah
tersirat dalam buku IIC, sejalan dengan berlakunya kurikulum 1975. Lebih jelas
lagi tercantum dalam buku Petujuk dan Pelaksanaan dan Pengelolaan Kurikulum
1984 bahwa,….Sementara itu semua siswa tetap mendapatkan bimbingan karier
secara kelompok.
Tuntutan-tuntutan adanya bimbingan karier, sebenarnya
terpadu di dalam tugas layanan bimbingan itu sendiri. Bahwa bimbingan harus
melaksanakan 3 fungsi utama yaitu:
1.
Fungsi
penyaluran (distributive)
2.
Fungsi
pengadaptasian (adaptive)
3.
Fungsi
penyesuaian (adjustive)[9]
D.
SARAN-
SARAN DAN HARAPAN
Danang
D. Joedonagoro memberikan saran-saran dan harapan mengenai masalah pendidikan
pada umumnya, dan masalah karier khusunya sebagai berikut:
-
Kiranya
yang tepat adalah bahwa selama ,asih belajar disekolah, hendaknya belajar
sebaik-baiknya dan berusaha mencapai tingkat pendidikan setinggi-tingginya,
ketidaksampaian pada tingkat pendidikan tertinggi, dapat saja terjadi kaibat
berbagai kendala.
-
Peniaian
disekolah hendaknya dapat makin objektif, dan ditutup kemungkinan-kemungkinan
penghindaran dari kenyataan, sehingga yang bersangkutan terdorong untuk juga
mempunyai penilaian kepada diri sendiri yang relaitas sehingga mau tak mau
harus belajar lebih keras utnuk tidak gagal lagi pada kesempatan yang akan
datang.
-
Yang
penting bukanlah koneksi atau cara yang tidak wajar yang harus dilalui tetapi:
1.
Latar
belakang pendidikan
2.
Keterampilan
dan latihan
3.
Sikap
yang baik
-
Manusia
harus mempunyai cita-cita
-
Sebaiknya
pengusaha sedikitnya memberikan latihan orientasi atau bila mungkin
megnusahakan latihan yang lebih mendasar, seperti magang.
-
Adalah
wajar bila manusia itu bekerja, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
-
Menggunakan
jabatan pertama sebagai batu loncatan sebenarnya tidaklah terlalu dapat
disalahkan asal tidak merupakan kebiasaan diwaktu mendatang, sehingga apabila
kecewa lalu meminta keluar
-
Sikap
mengetahui kepada pekerjaan adalah sangat penting.
-
Pembentukan
sikap mental memang harus dimulai sejak di rumah, sekolah, Tempat latihan, dan
dikembagkan sejak dari dimulai bekerja[10]
BAB
IV
TEORI-TEORI
YANG MENDASARI BIMBINGAN KARIER
A.
HOPPOCK
Terdapat sepuluh butir yang diajukan olehnya :
1.
Pekerjaan
dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhannya.
2.
Jabatan
yang kita pilih adalah jabatan yang kita sukai
3.
Segala
kebutuhan dapat diamati secara jelas atau hanya dirasakan secara samar-samar
yang keduanya ini berpengaruh di dalam pemiliha jabatan
4.
Pemilihan
jabatan, pertama kita harus sadar bahwa suatu pekerjaan dapat menolong memenuhi
kebutuhan kita
5.
Pemilihan
jabatan akan lebih baik jika apabila kita lebih mampu memperkirakan bagaimana
baiknya jabatan yang akan datang itu akan memnuhi kebutuhan kita
6.
Informasi
mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan jabatan karena informasi
itu membantu kita menyadari apa yang kita inginkan dan akan membantu kita dalam
antisipasi, apakah kita akan berhasil atau tidak dalam melaksanakan pekerjaan
yang ditawarkan
7.
Informasi
mengenai jabatan akan membantu dalma pemilihan jabatan karena informasi
tersebut membantu kita di dalam menemukan apakah pekerjaan itu dapat memenuhi
kebutuhan kita, dan membantu kita mengantisipasinya seberapa jauh kepuasan yang
kita harapkan dalam suatu pekerjaan yang lain
8.
Kepuasan
kerja tergantung ats seberapa besar jauh pekerjaan yang kita laksanakan
memenuhi kebutuhan yang kita harapakan
9.
Kepuasan
kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan
sekarang dan dapat menjamin terpenuhnya kebutuhan di masa yang akan datang
10. Pemilihan jabatan selalu dapat berubah
apabila kita yakin bahwa perubahan itu akan lebih memenuhi kebutuhan kita[11]
B.
SUPER
Ada sepuluh pemikiran pokok yaitu :
1.
Tiap
orang memiliki perbedaan individual, telah lama diterima secara luas oleh
psikologi sekarang
2.
Akibat
ciri-ciri tersebut setiap individu masing-masing memiliki kecakapan utnuk
sejumlah pekerjaan
3.
Setiap
jabatan memerlukan pola khas dari pada kemampuan
4.
Preferensi
dan kompetensi professional situasi-situasi dimana orang hidup dna bekerja
serta konsepsi diri akan mengalami perubahan karena waktu dan pengalaman,
Karena itu membuatcpilihan dan penyesuaian merupakan suatu proses yang kontinu
5.
Proses
ini disimpulkan dalam tahap-tahap kehidupan yakni tahap pertumbuhan, tahap
eksplorasi, tahap pembentukan, tahap pembinaan, dan tahap kemunduran.
6.
Hakikat
pola karier seseorang ditentuakn oleh tingkat social ekonomi orang tuanya, oleh
kemampuan mental, dan ciri-ciri kepribadiannya, dan oleh kesempatan-kesempatan
yang terbuka bagi dirinya
7.
Perkembangan
yang melalui taha[-tahp kehidupan, dapat diarahkan oleh sebagian usaha-usaha
mempermudah proses kematangan, kemampuan dan minat
8.
Proses
perkembangan vokasional pada hakikatnya merupakan pengembangan dan implementasi
konsepsi diri
9.
Proses
kompromi antara factor indvidu dan social, antara apakah peranan itu diaminkan
dalam fantasi ataukah dalam interview konseling, atau didalam kegiatan
kehidupan nyata seperti kegiatan sekolah, kegiatan keolompok maupun pekerjaan
tidak tetap
10. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup
tergantung seberapa jauh individu mendapatkan kemampuannya[12]
C.
METODE-METODE
BIMBINGAN KARIER
A.
METODE
PSIKODINAMIK
Teori
ini membahas tentanghubungan antara pengalaman dengan sikap, kemampuan, minat,
bakat, dan factor kepribadiannya yanga ada pengaruhnya terhadap pemilihan
pekerjaan atau jabatan seseorang. Metode ini terbagi menjadi lima yaitu :
-
Hipotesis
tentang hubungan pengalaman yang lalu dengan pemilihan jabatan
Hipotesis
disini berhubungan dengan variable kepribadian yang tampak dalam bentuk
perilaku, seperti intelegensi, miat kemampuan khusus, dalam hubungannya dengan
orangtua yang berpengaruh bagi pemilihan jabatan
-
Hubungan
pola-pola pengalaman pada masa bayi dan kanak-kanak dengan sikap orang tua
-
Hubungan
sikap-sikap orang tua dengan kebutuhan rasa puas pada diri anak-anak
-
Cara
mengasuh dan pola perilaku orang tua terhadap anaknya
-
Pantulan
pengalaman yang lalu dalam pemilihan pekerjaan
B.
METODE
BEHAVIORAL
Seseorang
memilih dan memasuki sutau pekerjaan tertentu, berbeda yang satu dengan
lainnya, hal ini dapat dijelaskan melalui pendekatan yag dititikberatkan pada :
-
Ciri-ciri
psikologis individu tersebut dan proses motivasi yang mengaahkannya pada
pemilihan pekerjaan itu
-
Strata
dan status sosila orang tua individu yang bersangkutan
C.
METODE
KOGNITIF
Pada
dasarnya teori ini menganggap bahwa suatu pemilihan jabatan adalah merupakan
hasil dan interaksi antara hereditas dengan segala pengaruh kebudayaan serta
suasana yang meliputi teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap
penting serta suasana social.
D.
METODE
TRANSEDENTAL
Konsep
super dalam pengembangan jabatan yaitu sehubungan dengan kematangan bekerja dan
pentingnya konsep diri
-
Konsep
umum
a.
Pola-pola
kemampuan pekerjaan
b.
Pola
identifikai dan peranan mode yang didapat
c.
Kontinuitas
penyesuaian
d.
Tingkat-tingkat
kehidupan
e.
Pola
karier
-
Pola
perkembangan jabatan
a.
Keadaan
individu
b.
Perkembangan
potensi
c.
Pola
kemampuan kerja
d.
Pola
karier
e.
Dinamika
dari pola karier
E.
METODE
DEVELOPMENTAL CAREER COUNSELING
Dikembangan
oleh Tiedeman bahwa pengambilan suatu karier bukanlah lahir semata-mata dari
khayal dan angan-angan, tetapi karier sangat erat hubungannya dengan pendidikan
F.
TIPE-TIPE
PENYULUHAN KARIER
Terdapat empat macam tipe yaitu:
a.
Tipe
pertama, penyuluhan yang membantu klien dalam membuat keputusan khusus dengan
memberikan informasi tertentu
b.
Tipe
kedua, penyuluhan yang membnatu individu dalam keputusan khusus dengan
memusatkan pada ketarampilan keputusan
c.
Tuipe
ketiga, penyuluhan yang memandang bahwa karier lebih merupakan suatu proses
dari pada suatu titik akhir suatu keputusan
d.
Tipe
keempat, penyuluhan karier yang memsatkan pada pengembangan kecakapan
individual untuk menggunakan kemampuan pribadinya dalam pengarahan keputusan
karier dimasa yang akan datang
G.
DINAMIKA
PERUBAHAN DALAM BIMBINGAN KARIER
Prayitno mengemukakan ada Sembilan komponen pokok
yang merupakan bagian tidak terpisahkan di dalam suatu proses perubahan,
komponen-komponen itu ialah:
a.
Penyajian
awal kepada klien yang akan berubah, sebab dalam memasuki proses perubahan itu
individu tidaklah berada dalam keadaan kosong dan keadaan awal itulah yang
menjadi titik tolak perubahan
b.
Penentapan
apa yang akan diubah sebagai sasarn dari perubahan itu sendiri
c.
Penetapan
tujuan perubahan yang akan dicapai melalui proses peruahan itu
d.
Rencana
mencapai tujuan yang berisi kegiatan nyata yang akan terselenggara
e.
Pelaksanan
usaha sebagai gerak yang mengarah kepada pencapaian tujuan yang dimaksud
f.
Penilaian
dan penerimaan umpan balik akan memebrikan gambaran sejauh mana tujuan itu
tercapai
g.
Tindak
lanjut sebagai arus tanpa henti dari hakekat dinamika perubahan itu sendiri
h.
Hubungan
awal antara kedua individu tersebut sebagai dasar penciptaan hubungan
selanjutnya
i.
Kelegkapan
individu sebagai modal awal yang ada di tangan subjek pengubah untuk dapat
menggerakan perubahan itu[13]
H.
PERANAN
ORANG TUA DALAM BIMBINGAN KARIER
Ambo Enre Abdullah menyampaikan 10 peran orang tua:
a.
Bantuan
dalam menganalisis minat, kemampuan dan keterbatasan anak
b.
Penjelasan
tentang sifat yang diperlukan, kondisikerja, dan gaya hidup pekerja dalam
bidang pekerjaan yang paling dikenal
c.
Diskusi
tentang nilai-nilai pekerjaan yang berkembang
d.
Diskusi
tentang ekonomi keluarga
e.
Bantuan
dalam menggunakan pengalaman pengetahuan dan layanan dari family, kawan,
karyawan
f.
Menyediakan
suatu modal penyuluhan terhadap anak dengan berusaha mengembangkan dan membina
sikap positif
g.
Memberi
contoh sikap yang telah dihargai oleh sesma
h.
Menyediakan
situasi yang memungkinkan anak mengalami
proses pengambilan keputusan
i.
Memebrikan
kesempatan kepada anak untuk bekerja
j.
Membina
komunikasi yang terbuka antara sekolah dan rumah
BAB
V
PELAKSANAAN
BIMBINGAN KARIER
A.
PERANAN
PETUGAS BIMBINGAN
Petugas
bimbingan mempunyai peran utama, hal ini disebabkan bahwa bimbingan karier
termasuk dalam ruang lingkup bimbingan itu sendiri meskipun tidak bisa
dipisahkan dari pedidikan di sekolah secara keseluruhan
B.
PERANAN
KEPALA SEKOLAH
Kepala
sekolah adalah orang yang menentukan khususnya terlaksaan bimbingan karier itu
karena kepala sekolah yang dapat memahami dan yang tidak memahami sama sekali
arti dna kegunaan bimbingan karier. Kepla sekolah dapat menetapkan personalia
bimbingan karier.
C.
PARTISIPASI
ANTARPERSONALIA
Setiap
personalia mendapat tugas masing –masing secara jelas dna terperinci, dan
hendaknya pula antara personalia saling percaya mempercayai. Bila demikian akan
tercapai suatu kekompakan, saling meringankan beban pekerjaan, tetapi saing
mengisi.[14]
D.
PENGERTIAN
DAN KESEDIAAN SISWA
Pengertian
dan kesediaan siswa harus sudha diawali oleh petugas BP/BK dalam masa-masa
orientasi sejak masuk kelas I, atau dalam kesempatan lain.
Guru
pembimbing akan membatu siswa karena wewenang dalam hal utama “Educational Guidance” akan membantu
dalam memecahkan persolan-persolan belajar para siswa.
E.
MODEL
PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER
Untuk
model ini penulis sampaikan contoh pelaksanaan pemberian paket Bimbingan Karier
Di SMA. Pelaksanaan pemberian paket inis ebgaai berikut:
-
Dimulai
dahulu pemberian paket dari kelas X-XII
-
Dimulai
dari paket pemahaman diri
-
Dberikan
berurutan yaitu:
a.
Paket
I pemahaman diri – Paket II nilai-nilai
b.
Paket
III pemahaman ligkungan
c.
Paket
IV hambatan dan cara mengatasinya
d.
Paket
V merencanakan masa depannya
-
Sebaiknya
guru pembimbing telah membaca dahulu buku petunjuk guru
-
Sebelum
pemberian paket perlu penjeleasan terlebih dahulu
BAB
VI
PEDOMAN-PEDOMAN
SINGKAT PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER
A.
TEKNIK
DAN CARA PENDEKATAN
Yang pertama kali seorang pembimbing I adalah
mengadakan pendekatan pribadi yang sebenarnya hal ini merupakan syarat pribadi
seorang pembimbing yaitu bahwa seorang pembimbing/penyuluh harus memiliki
sifat-sifat pribadi seperti yang dikemukakan Rochaman Natawidjaja sebagai
berikut:
a.
Memiliki
minat yang mendalam menegnai siswa dan bersungguh-sungguh
untuk memeberikan bantuan kepada mereka
b.
Mempunyai
pengalaman yang cukup banyak dalam menyelengggarakan penyuluhan tak resmi
c.
Berkeinginan
untuk mengembangkan diri, dan memperoleh latihan yang lanjut
d.
Sanggup
bekerja sama dengan personalia sekolah lainnya
e.
Mempunyai
ketrampilan untuk melakukan wawancara
f.
Kesanggupan
untuk memahami manusia
g.
Memiliki
pemahaman dan pengertian tentang program pendidikan
Cara pendekaan
menurut Soedjadi ada tiga macam yaitu:
a.
Cara
pendekatan kelompok
b.
Cara
pendekatan individual
c.
Cara
pendekatan tertulis
B.
TEKNIK
PEMAHAMAN INDIVIDU
Teknik pemahaman individu ini merupakan langkah
pertama dalam layanan pengumpulan data bimbingan dan terletak dalam langkah
diagnose proses bimbingan. Hal ini mengingat bahwa layanan pengumpulan data
merupakan langkah awal sebelum memberikan layanan selanjutnya, sedangkn
diagnose merupakan inti dalam proses bimbingan khususnya penyuluhan yaitu suatu
langkah utuk memeperkirakan penyebab kesulitan yang dhadapai para siswa
1.
SEGI-SEGI
YANG PERLU DIPAHAMAI
a.
Fisik
dan kesehatan
b.
Psikis
yaitu kecerasan (intelegensi), bakat, minat, sifat-sifat kepribadian, sikap
kebiasaan, keinginan, hobi
c.
Kecakapan
nyatanya (prestasi belajar)
d.
Latar
belakang (keluarga, asal sekolah, tempat tinggal, kegiatannya, temannya, kelompoknya)
2.
BAGAIMANA
CARA MEMAHAMINYA
Ada
2 cara yaitu:
a.
Dengan
mempergunakan teknik tes. Hal ini terutama dipergunakan dengan prestasi
belajar, aspek psikis,
b.
Dengan
memperoleh teknik non tes. (angket, wawancara, observasi)
3.
SIAPA
YANG DIPAHAMI
Subjek
yang perlu dipahami:
a.
Siswa
yang bersnagkutan
b.
Orang-orang
yang dianggap penting[15]
DAFTAR
PUSTAKA
Gani Ruslan. 2012. Bimbingan Karier “Sebuah Panduan Pemilihan Karier Yang Terarah”. Bandung:
Penerbit Angkasa.
Aqib Zainal. 2012. “Ikhtisar
bimbingan & Konseling di Sekolah”.
Badung:
Penerbit Yrama Widya.
[1] Zainal Aqib, Ikhtisar
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Cetakan I, Bandung, Yrama Widya, 2012,
h.92.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar